Core Indonesia

30Apr

Brief Report: Quarterly Economic Review 2025 “Pukulan Ganda Ekonomi RI”

Awal tahun 2025 menunjukkan bahwa tekanan terhadap perekonomian Indonesia belum mereda. Aktivitas konsumsi selama Ramadan dan Lebaran tercatat lebih lesu dibanding tahun sebelumnya, mencerminkan daya beli masyarakat yang terus tergerus. Tren PHK masih terjadi di berbagai sektor, menambah kekhawatiran atas ketahanan konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, penyesuaian anggaran juga membuat ruang belanja pemerintah menjadi lebih terbatas.

Dari sisi global, perekonomian Indonesia menghadapi dampak langsung dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang memicu ketegangan dagang dan mengganggu rantai pasok global. Bersamaan dengan itu, harga komoditas utama terus melambat, mengurangi potensi penerimaan ekspor dan tekanan terhadap sektor-sektor berbasis sumber daya alam. Pukulan ganda dari dalam dan luar negeri ini menjadi tantangan serius bagi arah kebijakan ekonomi nasional ke depan.

Baca selengkapnya Brief Report CORE Quarterly Economic Review 2025 “Pukulan Ganda Ekonomi RI” di bawah ini

17Apr

Manuver Startegis Indonesia Menghadapi Badai Tarif Resiprokal

“Perdagangan internasional tidak hanya mencakup barang, tetapi juga jasa. Oleh karena itu, penetapan ‘reciprocal tariff’ yang hanya didasarkan pada defisit perdagangan barang, tanpa mempertimbangkan surplus dalam sektor jasa, mencerminkan narasi yang belum sepenuhnya utuh yang dilakukan oleh Trump. Presiden Trump selalu menyoroti sisi defisit neraca perdagangan barang, namun tidak menyinggung surplus yang US peroleh pada perdagangan jasa”

Prof. Dr. Sahara, SP, M.Si (Research Associate CORE Indonesia)