Core Indonesia

27Mar

AWAS ANOMALI KONSUMSI JELANG LEBARAN 2025!

Menjelang lebaran 2025, kelompok rumah tangga kelas menengah ke bawah semakin terimpit oleh carut marut ekonomi domestik. Carut marut di awal tahun 2025 ini secara khusus membawa getah kepada rumah tangga kelompok menengah ke bawah. 

Gejala anomali konsumsi rumah tangga menjelang lebaran tertangkap dari tren deflasi pada awal tahun 2025. BPS kembali mencatat deflasi pada Februari 2025, baik secara tahunan (-0,09%), bulanan (-0,48%) maupun year to date (-1,24%). 

Jika pelemahan daya beli masyarakat pada Ramadhan dan jelang lebaran 2025 dibiarkan terus menerus, bisa jadi akan menggerus kinerja ekonomi domestik dan menurunkan kualitas hidup masyarakat. Rendahnya pendapatan, secara sosial, juga dapat memicu konflik horizontal di tengah tekanan kebutuhan ekonomi yang semakin mahal.

Baca selengkapnya CORE Insight “Awas Anomali Konsumsi Jelang Lebaran 2025!” dengan klik lampiran di bawah ini

18Mar

Dampak Potensi Adopsi Standar Emisi EURO 5-6 pada Aspek Ekonomi dan Sosial di Indonesia

Penggunaan BBM di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penerapan standar Euro 4-6. Sementara standar emisi yang lebih ketat berpotensi meningkatkan harga BBM dan biaya produksi kendaraan, dampaknya terhadap inflasi dan industri otomotif menjadi perhatian serius.

Baca selengkapnya pemaparan Direktur Riset Makroekonomi, Kebijakan Fiskal dan Moneter CORE Indonesia, Akhmad Akbar Susamto, Pd.D. tentang Dampak Potensial Adopsi Standar Emisi EURO 5-6 pada Aspek Ekonomi dan Sosial di Indonesia di bawah ini

11Mar

Pertaruhan Pemerintah pada DANANTARA

Salah satu alasan pembentukan Danantara, mengacu di UU nomor 1 Tahun 2025 adalah karena ‘pelaksanaan peran BUMN dalam perekonomian nasional sudah tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi saat ini dan ke depan, sehingga dibutuhkan pengelolaan BUMN yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan….’

Dengan pertimbangan tersebut, Danantara akan diberi wewenang untuk mengelola kekayaan negara berupa aset-aset BUMN, dividen BUMN, dan dana re-alokasi anggaran APBN. Total dana investasi Danantara diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp 14.000 triliun atau kurang lebih sebesar 60% PDB Indonesia pada 2024.

Pertanyaan kuncinya: apakah badan ini akan mampu mendorong investasi untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan? Seberapa jauh lembaga ini akan berhasil mengelola tantangan ekonomi global dan politik dalam negeri? Apa saja syarat agar lembaga ini berhasil?

Baca selengkapnya CORE Insight “Pertaruhan Pemerintah pada DANANTARA” dengan klik lampiran di bawah ini